Monday, January 17, 2011

Besoes: surat FIFA asli

Sekretaris Jendral PSSI Nugraha Besoes menegaskan surat FIFA yang mengakui PSSI sebagai pengelola liga di Indonesia adalah surat asli.
"Masa kita organisasi besar mau melakukan perbuatan kekonyolan yang akan merugikan diri sendiri. Persoalan yang kita hadapi bukan main-main dan FIFA tidak membuat surat itu secara asal-asalan," ujar Nugraha Besoes.

Media dan situs jaringan sosial diramaikan dengan pertanyaan dan pendapat yang meragukan keaslian surat dari FIFA yang pada dasarnya menegaskan PSSI berhak menjatuhkan sanksi kepada liga yang diselenggarakan oleh pihak selain PSSI, dalam hal ini LPI.

"Katanya tidak ada tanda tangan, memang tanda tangannya ada di halaman kedua. Waktu saya tampilkan memang halaman keduanya saya taruh di bawah," kata Nugraha.

"Masa soal tanda tangan saja dipermasalahkan. Yang penting kan content surat itu."
Besoes menjelaskan bahwa jauh sebelum ini PSSI menulis surat kepada FIFA mengenai pelanggaran peraturan yaitu ada kelompok yang membuat kompetisi atau kegiatan sepakbole dengan nama Liga Primer Indonesia.

"Tanggal 6 Januari kami ke kongres AFC di Doha, Qatar dan bertemu dengan Jerome Valcke. Mereka mengatakan this is unacceptable event," kata Besoes.

"Mereka mengatakan silahkan tulis surat kepada kami supaya kami bisa mengetahui dan bisa kami balas."
Dan menurut Besoes surat FIFA yang ramai dipertanyakan itulah jawaban dari pertemuan dengan Valcke.

 Harus dihukum

Kekisruhan dunia sepakbola Indonesia dimulai setelah kompetisi LPI, yaitu kompetisi sepakbola profesional di luar PSSI, diselenggarakan.

Kompetisi ini diikuti oleh 19 klub yang sebagian besar tidak lagi mendapatkan dana bantuan dari APBD, tetapi dari konsorsium penyelenggara LPI.

PSSI mengatakan LPI ilegal karena tidak berada dibawah naungan PSSI yang diakui oleh FIFA, namun pemerintah Indonesia mendukung LPI dengan mengatakan kompetisi ini berada di bawah Badan Olahraga Profesional Indonesia, BOPI.

Namun Besoes mengatakan: "Tidak mungkin ada dua kegiatan kompetisi profesional di tingkat yang sama dalam satu naungan asosiasi atau federasi."

PSSI, menurutnya, mendapat kewenangan dari FIFA untuk mengambil tindakan terhadap semua pihak yang terlibat dalam LPI.

"Dalam surat itu tegas, PSSI diberi kewenangan untuk melakukan tindakan terhadap pihak yang melanggar peraturan FIFA dan PSSI," ujarnya.

"Klub yang ikut ke LPI harus dihukum. Pemain yang ikut ke sana juga harus dihukum. Hukumannya terserah PSSI.

"Wasit dan seluruh perangkat pertandingan harus dihukum. Pengurus klub yang sebelumnya di bawah ISL, di bawah PSSI, dan kemudian menyeberang, harus dihukum.

Besoes menambahkan agen pemain sepakbola yang melanggar akan dihukum berupa pencabutan ijin agen.
Menyangkut kemungkinan memasukkan LPI ke dalam naungan PSSI Nugraha Besoes mengatakan bisa dilakukan tetapi semua klub LPI harus memulai dari bawah.

"Mereka bukan anggota PSSI, jadi harus menjadi anggota dulu dan peraturan mengatakan mereka harus mulai dari tingkat paling bawah yaitu divisi tiga amatir. Mau enggak di situ?" kata Besoes.(BBC Indonesia)

No comments:

Post a Comment