Thursday, March 1, 2012

AKANKAH MEMAKAI JILBAB DIPERBOLEHKAN LAGI ?

http://www.duniasoccer.com/var/gramedia/storage/images/duniasoccer/internasional/liga-dunia/news/afc-dukung-penggunaan-jilbab-di-sepak-bola/6581042-1-ind-ID/AFC-Dukung-Penggunaan-Jilbab-di-Sepak-Bola_duniasoccer640x416.jpg
Wakil Presiden FIFA Prince Ali bin Al Hussein akan mendesak pencabutan larangan pemain sepakbola mengenakan jilbab di lapangan. Alasannya, jilbab bukan semata-mata pakaian relegius.

Pelarangan jilbab dikeluarkan lima tahun lalu, dan Prince Ali berharap peraturan ini segera diubah oleh FIFA. Jika persoalan keamanan menjadi alasan, maka pangeran Jordania ini mengusulkan agar FIFA mendorong mereka menggunakan Velcro sehingga kekhawatiran pemain bisa tercekik karena jilbab hilang. Sejak melarang jilbab, FIFA tahun lalu juga menambah peraturan keamanan mereka soal penggunaan penghangat leher, yang juga dikhawatirkan bisa menyebabkan pemain tersedak.

Sebelum datang ke Inggris untuk pertemuan IFAB, Prince Ali mengaku mendapat dukungan dari PBB di mana mereka juga ikut mendesak FIFA untuk memberikan persamaan hak kepada setiap orang untuk bermain sepakbola.

IFAB merupakan badan yang memiliki kewenangan membuat dan memperbarui peraturan sepakbola dunia.Badan ini beranggotakan delapan pemilik suara dari federasi sepakbola di Britania yang merupakan tempat lahirnya sepakbola. FIFA juga memiliki wakilnya di badan ini.

“Sepakbola wanita sudah berkembang jauh, seperti yang kita lihat di Piala Dunia lalu, dan situasi saat ini menunjukkan kepada wanita mereka tidak bisa berpartisipasi karena alasan yang tidak masuk akal.,” kata Prince Ali di sebuah hotel di London dikutip The Globe and Mail, Jumat (2/3/2012).

Pelarangan itu tidak menguntungkan bagi tim dari negara-negara Arab yang umumnya para wanitanya menggunakan jilbab. Seperti yang dialami Iran saat kualifikasi Olimpiade menghadapi Jordania. Mereka terpaksa kehilangan laga tersebut karena para pemainnya menolak bertanding tanpa jilbab.

“Ini bukan hanya isu soal simbol agama, ini adalah kearifan budaya, dan saya mengecam ini karena ini merupakan isu banyak wanita di seluruh penjuru dunia,” ujarnya. Saya akan sangat kecewa jika IFAB mengatakan ‘tidak’. Ini isu yang tidak akan pernah habis”.

“Saya optimistis ini akan terjadi. Jika tidak, banyak yang akan mempertanyakan apa prioritas olahraga ini sebenarnya. Semua orang dari PBB dan federasi di regional mendukung ini sebab itu saya tidak melihat apa masalahnya”.
PBB kini meminta FIFA mencabut peraturan yang melarang penggunaan jenis pakaian tersebut.

Permintaan itu disampaikan PBB melalui Wilfried Lemke, penasehat khusus di bidang olahraga, dengan menulis menulis surat pada Presiden FIFA Sepp Blatter. Sekjen PBB Ban Ki-moon dikabarkan mendukung inisiatif tersebut.

Dalam suratnya Lemke antara lain menyatakan, ini adalah kesempatan buat FIFA untuk "memindahkan sebuah penghalang yang bisa menghalangi wanita dewasa (woman) dan perempuan (girl) untuk berpartisipasi dalam sepakbola", serta akan menjadi sebuah
"contoh positif".

Sejumlah cabang olahraga sudah melarang pemakaian jilbab seperti atletik, rugby, anggar, bola tangan, dan taekwondo.

"Ini akan menjadi sebuah pesan bahwa setiap atlet perempuan, dari level top elit sampai ke akar rumput, memiliki kebebasan untuk memutuskan ingin memakai sesuatu dalam pakaiannya di lapangan atau tidak," demikian Lemke, seperti dilansir Reuters.
http://muslimvillage.com/wp-content/uploads/2011/05/Muslim-afl-women.jpg

No comments:

Post a Comment