Thursday, February 9, 2012

WOW KINERJA OTAK MESSI DITELITI 2 PROFESOR

http://img01.mundodeportivo.com/2012/02/08/Barca-Real-Sociedad-Partido-22_54251846047_54115221154_600_396.jpg
Baru-baru ini, ada dua orang peneliti ternama yang meneliti ada "kekuatan" apa dengan Messi dari sudut pandang ilmiah. Mereka berdu adalah Norbert Hagemann dari University of Kassel Jerman dan Daniel Kahnemann, seorang psikolog olahraga.

Hagemann sudah merilis penelitiannya dalam Champions, majalah resmi UEFA. Dalam penelitiannya, Hagemann menyebutkan bahwa para jenius sepakbola memang memiliki spesialisasi khusus.

Awalnya, ada teori yang menyebutkan bahwa orang seperti Messi memiliki penglihatan yang lebih luas daripada daripada pesepakbola lain. Namun, berdasarkan penelitian, tidak demikian adanya. Yang membedakan adalah cara Messi memandang keadaan. Messi diibaratkan sebagai pecatur yang melihat papan catur tidak hanya berupa 64 kotak, tetapi berupa 8 kelompok kotak yang bisa dirangkai atau dirombak sesuai dengan imajinasi otak.

Gagasan lain coba dikupas oleh Daniel Kahnemann yang meraih hadiah Nobel Ekonomi tahun 2002. Menurutnya, Messi memiliki daya intuisi yang sempurna. Ia mengibaratkan Messi bagaikan pemadam kebakaran yang mengetahui apakah sebuah rumah akan meledak atau tidak hanya dengan melihat keadaan kondisi rumah tersebut.

Pada akhirnya, disepakati bahwa pemain sekaliber Messi adalah seorang “pengambil keputusan” atau pemecah masalah di lapangan. Mereka memiliki sekian cara jitu untuk mengatasi sekian banyak masalah dari pihak lawan.

Awalnya, para peneliti percaya bahwa pemain terbaik memiliki rentang visual yang lebih luas yang memungkinkan mereka untuk melihat lebih sisi lapangan dan posisi lawan dan setim pada satu waktu daripada pemain kurang terampil.

Pada akhirnya, semua sepakat bahwa pemain sekaliber Lionel Messi merupakan seorang “pengambil keputusan” dan pemecah kebuntuan di lapangan. Mereka yang sekaliber Messi memiliki berbagai cara efektif untuk mengatasi strategi yang telah dirancang oleh pihak lawan.

Untuk menguji keyakinan ini, mereka mempelajari cara bermain pemain amatir diberbagai situasi sepak bola. Namun, hasilnya benar-benar bertentangan teori.

"Para pemain yang kurang terampil harus mempelajari struktur bermain, pola-pola gerakan dan seterusnya. Mereka harus membangun basis pengetahuan yang membantu mereka menemukan informasi yang relevan dalam situasi saat ini", kata Prof Hagemann.

Kita tentu masih mengingat penjagaan 3-5 pemain lawan yang ekstra luar biasa di first leg perempat final Copa del Rey. Kala itu, Messi yang sempat tak berkutik di babak pertama, langsung menemukan solusi di babak kedua. Bahkan, ia menciptakan assist cantik untuk gol kemenangan Eric Abidal.

No comments:

Post a Comment