Thursday, February 24, 2011

Arema Berusaha Jaga Ngengsi Di LCA

Tugas berat akan segera dipikul tim Arema sebagai satu-satunya wakil dari Indonesia yang tampil di Lga Champions Asia atau AFC Champions League 2011. Laga pertama Arema menghadapi wakil Jepang, Cerezo Osaka, Rabu (2/3) depan.
Tak hanya mempertaruhkan nama besar Singo Edan, tim asuhan Miroslav Janu juga sebagai duta bangsa. Sekalipun tim kebangaan Aremania ini harus tetap memikirkan kompetisi dalam negeri yaitu Indonesia Super League (ISL).
Kebetulan usai bertandang ke markas Cerezo Osaka di Jepang, Arema langsung konsentrasi dua laga away menghadapi tim asal Papua, Persipura Jayapura (7/3) dan Persiwa Wanena (10/3) dalam pertandingan lanjutan ISL putaran kedua.

Bagi Arema, pertandingan LCA maupun ISL sama-sama penting. Bahkan kompetisi LCA dianggap lebih bergengsi, meski disadari peluang Arema untuk bersaing di level Asia cukup berat. Minimal lolos dari penyisihan grup G.

‘’Kalau tim kita siap dalam segala-galanya. Baik itu LCA maupun ISL, dua-duanya penting. Apalagi kalau bicara gengsi, tentu LCA,’’ ungkap asisten pelatih Arema, Tony Ho perihal dua kompetisi yang harus dihadapi Arema.

‘’Gengsinya lebih tinggi karena kita main dilevel yang lebih tinggi dan internasional. Tapi kita juga harus realistis dalam menempatkan target-target yang tepat,’’ sambung pria asal Makassar ini ..

Sayang, Tony Ho tak mau bicara banyak soal target tim Arema di LCA. Boleh jadi dengan pengalaman tampil di LCA bersama Arema tahun 2007 lalu, mantan asisten pelatih PSM Makassar ini tak mau mematok target muluk-muluk. ‘’Kita coba untuk bermain baik dulu,’’ katanya.

Pada babak penyisihan grup LCA 2007 lalu, Arema berada diperingkat tiga dibawah Chunnam Dragon (China), Kawasaki Frontale (Jepang). Sedangkan posisi juru kunci yaitu Bangkok University Thailand.

Senada dengan tim pelatih, pemain Arema pun menilai pertandingan LCA maupun ISL sama pentingnya. Sehingga pemain siap tampil all out di dua kompetisi yang bakal memecah konsentrasi tim berlogo kepala Singa ini.

‘’Saya kira semuanya (LCA dan ISL) penting,’’ ungkap Ahmad Bustomi. ‘’Menurut saya, setiap pertandingan itu final. Jadi setiap pertandingan tidak ada yang main-main bagi saya,’’ sambung gelandang timnas ini.

Resikonya adalah dibutuhkan tenaga lebih untuk menghadapi kompetisi yang sama-sama beratnya ini. Bahkan bukan tidak mungkin, salah satunya bakal ada yang dikorbankan demi sama-sama meraih hasil maksimal.

‘’Menurut saya, itu pinter-pinternya pemain menjaga kondisi tubuh. Istirahat bagus dan makan harus bagus agara kondisi selalu fit,’’ yakin Bustomi juga tak memungkiri banyak faktor yang mempengaruhi kondisi pemain.

Sementara itu, Headcoach Arema Miroslav Janu yang sudah mempelajari jadwal LCA dan ISL untuk tim asuhannya mengaku hanya bisa pasrah. Khususnya dengan jadwal LCA yang saling berdekatan dengan jadwal ISL.

Miro pun mengaku itu sudah pernah dialaminya pada tahun 2007 lalu saat menukangi Arema. Untuk itu, pelatih asal Republik Ceko ini meminta pasukannya untuk siap menghadapi rentetan jadwal pertandingan Arema di LCA dan ISL ini.

‘’Saya sudah punya pengalaman tahun 2007 lalu saat Arema tampil di LCA dan Divisi Utama. Saat itu dari Papua, kita lalu ke Korea dan langsung ke Sidorajo dan Yogyakarta,’’ terang Miro tak lagi kaget dengan jadwal padat untuk timnya.

‘’Nanti sepertinya juga ada jadwal yang seperti ini, yaitu berdekatan antara LCA dan ISL.Ya mau apa lagi, kita harus siap,’’ sambung mantan pelatih Slavia Praha ini dijadwalkan timnya berangkat ke Jepang, Minggu (27/2) lusa.

Jadwal LCA dan ISL yang berdekatan seperti disebutkan Miro adalah pada bulan April nanti. Usai dua laga home lawan Persija (10/4) dan PSPS (15/4), Arema langsung away ke China menghadapi Shandong Luneng FC (20/4) dan berlanjut away ke kandang Pelita Jaya (24/4) dan Semen Padang (28/4). (bua/avi)

No comments:

Post a Comment