Saturday, February 26, 2011

Suporter Palembang 'Mendaftarkan' Nurdin Halid ke RS Jiwa

Palembang - Seratusan suporter di Palembang mendaftarkan seseorang yang mengenakan topeng berwajah ketua umum PSSI Nurdin Halid sebagai pasien di RS Jl. Ernaldy Bahar, Jl. Koloneri Burlian, Sabtu (26/2/2011).

Demikian salah satu bentuk dalam aksi suporter untuk merevolusi PSSI, yang sudah dilakukan dalam beberapa hari terakhir ini di kota Pempek tersebut.

Aksi teaterikal yang dilakukan pukul 12.30 WIB itu mengejutkan dokter, perawat, maupun petugas di rumah sakit tersebut.

Aksi dimulai dengan kedatangan seratusan suporter di RS sambil membawa sejumlah spanduk. Mereka kemudian menemui petugas piket pendaftaran bernama Iin, Nyimas, dan Wiciasik.

Kepada ketiga petugas itu para suporter menyerahkan sosok tiruan Nurdin Halid.

"Kami sebagai sporter sepakbola minta tolong agar NH ini diperiksa. Kalau memang ada gangguan jiwa, kami mohon diobati," kata Dedy Pranata, ketua Singa Mania, kelompok suporter Sriwijaya FC.

Tak lama kemudian sosok tiruan Nurdin Halid tersebut diperiksa tim medis. Sosok itu tampak memberontak. Selanjutnya dia dibawa ke dalam.

PSSI Sumsel tidak akan usung NH


Sebelum aksi ke rumah sakit jiwa tersebut, para suporter yang tergabung dalam Aliansi Pendukung Reformasi PSSI (APRP) melakukan aksi ke kantor PSSI di Stadion Bumi Sriwijaya, Jalan POM IX Palembang, sekitar pukul 11.00.

Mereka menuntut dalam proses penjaringan ulang calon Ketua Umum PSSI jangan sampai Nurdin Halid terpilih kembali. Mereka pun menuntut adanya reformasi di tubuh PSSI Sumsel dengan membersihkan diri dari "antek-antek" Nurdin Halid.

Menanggapi tuntutan ini, Ketua Umum Pengprov PSSI Sumsel Baryadi menyatakan tidak akan mengusung maupun memilih Nurdin Halid dalam proses pemilihan baru calon Ketua Umum PSSI. Namun Baryadi tidak menyebutkan namanya. Dia hanya mengatakan pilihan akan jatuh berdasarkan aspirasi rakyat Indonesia.

Sementara terhadap pembersihan "antek-antek" Nurdin Halid di PSSI Sumsel, Baryadi mengatakan pihaknya akan melakukan evaluasi.

"Saya tidak mau adanya blok di tubuh PSSI Sumsel. Seandainya mereka tidak mau bekerja sama dalam memperbaiki sepakbola di Indonesia, khususnya di Sumsel, kita akan tinggalkan mereka," kata Baryadi. ( a2s / arp )

No comments:

Post a Comment