Monday, January 10, 2011

Pelatih-Pemain ISL Menjerit

JAKARTA- Beginilah potret  klub-klub Indonesia Super League (ISL) yang dibangga-banggakan oleh PSSI. Saat ini pelatih dan pemain sebagian klubnya menjerit karena berbulan-bulan belum gajian. Diantaranya adalah klub-klub papan atas.

Setelah Arema Indoensia, kini giliran internal Persija Jakarta yang bergejolak. Usai mengalahkan Arema 2-1 Minggu kemarin (9/1), pelatih Pesija Rahmad Darmawan yang biasanya tak pernah mau bicara di luar teknis tiba-tiba mengungkapkan jika tugasnya makin berat. Karena selain harus memperbaiki kualitas permainan, dirinya juga harus bisa menjaga semangat pemain yang tidak menerima gaji di tiga bulan terakhir.

"Dalam kondisi begini saya harus pinta-pintar untuk memotivasi pemain," ujar Rahmad. "Tapi kami pasti tidak kuat terus-terusan begini. Saya butuh dukungan dari pengurus. Masa sih pengurus tega melihat para pemainnya kelaparan?," lanjut Rahmad.

Salah satu pemain Persija yang namanya enggan dipublikasikan mengaku bahwa kondisi sekarang tidak mudah. "Bagaimana tidak. Saya punya keluarga yang harus dinafkahi," katanya. 
  
Kondisi serupa terjadi di klub Bontang FC. Ketika dihubungi tadi malam pelatih Fachry Husaini mengaku jika dirinya dan pemain belum menerima gaji dalam tiga bulan terakhir. Tak hanya itu, kontrak awal sebesar 25 persen dari total nilai kontrak juga belum dibayarkan. "Bahkan sisa gaji dari musim lalu juga masih dicicil," kata Fachry.  

Dengan nada geram Fachry mengatakan  mestinya PSSI tidak tinggal diam melihat kondisi seperti ini. "Kalau PSSI merasa kami ini sebagai bagian dari kepentingannya, mestinya PSSI turun tangan. Toh PSSI juga yang mengantongi keuntungan dari digelarnya kompetisi. Tapi sejauh ini tidak ada tindakan apapun yang dilakukan PSSI," lanjutnya.

Mantan jenderal lapangan tengah timnas Merah Putih ini mengungkapkan, melihat banyaknya klub yang kesulitan sudah semestinya PSSI memberi bantuan. Setidaknya dalam bentuk dana talangan dan dana  itu akan dikembalikan jika dana APBD sudah cair. "Kalau kondisi ini terus-terusan berlangsung, apa PSSI tidak kawatir klub-klub yang bermasalah pemainnya mogok? Kami ini sudah berkorban agar kompetisi tetap berjalan. Kalau kondisi ini sampai diketahui AFC mereka pasti akan mengambil tindakan. Sebab di awal kompetisi klub-klub dilaporkan dalam kondisi sehat semua," bebernya.

Dengan terus terang  Fachry memuji Liga Primer Indonesia (LPI) yang menerapkan konsep sepakbola professional dan tidak bergantung pada APDB.  "Sudah semestinya konsep LPI mendapat sambutan positif," tegasnya.(ali/jpnn)

No comments:

Post a Comment